Analisis Kelayakan Finansial Proyek Pembangunan Hunian Sewa Vertikal di Kota Surakarta
DOI:
https://doi.org/10.47970/jttt.v3i2.979Keywords:
analisis kelayakan finansial, hunian vertikal, ekonomi teknik, NPV, BCR, BEPAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan finansial proyek pembangunan hunian sewa vertikal di Kota Surakarta. Pertumbuhan penduduk di wilayah perkotaan dan keterbatasan lahan menjadi dorongan utama perlunya pembangunan hunian vertikal yang efisien secara lahan dan berkelanjutan secara ekonomi. Dalam penelitian ini, kelayakan finansial dianalisis melalui tiga parameter utama, yaitu Net Present Value (NPV), Benefit-Cost Ratio (BCR), dan Break Even Point (BEP). Data yang digunakan berasal dari estimasi biaya konstruksi, biaya operasional, serta proyeksi pendapatan sewa tahunan selama masa operasi proyek. Hasil analisis menunjukkan total biaya investasi sebesar Rp 5.090.432.901 dengan pendapatan tahunan Rp 1.050.000.000 dan biaya operasional tahunan Rp 200.010.270. Berdasarkan perhitungan dengan tingkat diskonto 5,25% dan umur proyek 15 tahun, diperoleh nilai NPV sebesar Rp 3.584.954.566, BCR sebesar 1,502 (>1), serta BEP pada tahun ke-7,38. Nilai NPV yang positif dan BCR lebih besar dari satu menunjukkan bahwa proyek menghasilkan keuntungan bersih dalam nilai kini dan layak secara ekonomi. Sementara itu, BEP yang tercapai lebih awal menandakan bahwa pengembalian investasi dapat dicapai dalam jangka menengah. Dengan demikian, proyek ini memenuhi kriteria kelayakan finansial berdasarkan teori ekonomi teknik Grant, yang menekankan kesetaraan nilai uang terhadap waktu (present worth equivalence) dalam pengambilan keputusan investasi


